Jumat, 24 Februari 2012
Minggu, 19 Februari 2012
tugas bindo
Arwana si Ikan
Naga
Memilih arwana
aalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Karenanya, kita perlu persiapan
yang matang sebelum mulai memeliharanya.
Tidak cukup hanya mengenal cirri-ciri arwana yang baik, perlu juga mengetahui
jenis dan perawatan akuarium serta pemilihan pakan dan obat-obatan yang baik.
A. Memilih Arwana yang Baik
Para hobiis memiliki panduan
yang harus diikuti dalam memilih arwana. Secara umum, cirri-ciri arwana yang baik dapat dilihat dari
gerakan, bentuk badan, kepala, ekor, dan sisik.
1.
Gerakan : Arwana yang sehat
gerakannya lincah, selalu berenang menjelajahi seluruh ruang akuarium, dan
gesit menyambar makanan yang diberikan. Sebaliknya, indicator ikan yang sakit
adalah gerakannya malas, lambat, suka mematuk-matuk dinding akuarium, dan tidak
bernafsu memangsa makanannya.
2.
Cirri fisik : Arwana yang sehat dan berkualitas prima
dapat dilihat dari bebarapa cirri fisik
sebagai berikut .
-
Bentuk badanya baik adalah
punggung memanjang dan lurus, tidak bengkok, tidak bungkuk atau bepunuk, dan
berkesan kekar. Tidak ada bagian tubuh yang cacat atau luka, warnanya cerah.
-
Arwana yang bagus bermulut
lebar, letaknya diatas moncong. Rahang bawah lebih panjang dari pada rahang
atas. Pada dagunya terdapat dua buah sungut yang panjang dan tidak putus.
Pasalnya, sungut yang sudah putus tidak dapat tumbuh kembali sehingga menjadi
cacat permanen.
-
Mata arwana yang baik adalah
bulat dan besar. Tidak melotot atau menonjol ke aras dan ke bawah (juling). Dan
yang terpenting adalah tidak buta. Insangnya normal, tutupnya keras dan rapat,
dan tidak melengkung keluar.
-
Ekor dan sisik arwana yang baik
adalah memiliki bentuk ekor lebar dan bulat seperti kipas. Bagian pinggirnya
tidak sobek-sobek atau berserabut seperti memiliki bekas gigitan. Hindari juga
memlih arwana yang ekornya memiliki bintik-bintik putih. Sisiknya hendaknya
tersusun dengan rapi, tidak kasar ,tidak mengelupas atau luka. Plih yang
permukaanya mengkilap dan tidak memproduksi lendir yang tidak berlebihan.
B. Cara memelihara arwana
Arwana dapat dipelihara dalam akuarium atau dalam kolam. Pola
pemeliharaanya ada dua, yakni secara
soliter (sendiri) dan dicampur dengan ikan lain yang sejenis atau dengan
ikan lain yang berbeda jenis, misalnya ikan jambal. Pemeliharaan ikan arwana di
dalam kolam umumnya dilakukan dalam skala budi daya atau penangkaran. Dengan
sendirinya, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kondisi di dalam akuarium
harus di sesuaikan oleh habitat asalnya, seperti jumlah pakan harus mencukupi,
pakan harus diberi secara teratur, kualitas air juga harus dijaga, pencegahan
serta pengobatan terhadap penyakit.
a. Pemeliharaan di dalam
akuarium
Para hobiis senang memanjang arwana kesayangan didalam akuarium. Umunya,
dalam satu akuarium haya diisi satu ikan arwana. Letak akuarium sebaiknya
menempel atau terletak dekat dengan
dindingnya. Sebab, jika arwana melihat cicak di tembok akan berusaha
menangkapnya. Bisanya si arwana ini akan melompat-lompat dan
membentur-benturkan mulutnya ke kaca akuarium sehingga arwana akan gampang
terluka.Ukuran akuarium harus disesuaikan dengan besarnya ukuran ikan. Supaya
keelokan ikan lebih terlihat, pasang penerangan pada akuarium secukupnya.
Pengontrolan suhu juga harus sering dilakukan setiap hari. Pasang thermometer
pada ujung dinding akuarium. Gunakan heater dan thermostat untuk
mengatur dan mengukur suhu air didalam akuarium agar stabil. Suhu air optimal
berkisar antara 27°-30°C. suhu air dapat mengatur besarnya daya lampu pada
akuarium. Sebaiknya lampu yang dipasang tidak terlalu terang karena akan
menimbulkan kesulauan pada ikan dan suhu air akan meningkat. Kualitas air juga
harus diperhatikan, minimal seminggu sekali menggunakan pH meter atau kertas
lakmus.
Selain kualitas air, harus diperhatikan juga terhadak perlengkapan
kebersihan akuarium. Makanan diberiksn secara teratur setiap harinya, minimal
dua kali sehari. Jangan lupa untuk menutup kembali akuarium setelah memberikan
makanan karena arwana mampu melompat keluar akuarium.
b. Pemeliharaan di dalam
kolam
Pola
pemeliharaan didalam kolam umunya diterapkan untuk kegiatan budi daya.
Pasalnya, didalam kolam arwana dapat hidup lebih lama dan lebih nyaman sehingga
bisa kawin, bertelur, dan menetaskan telurnya dengan tenang. Setidaknya
memiliki kondisi lingkungan yang mirip dengan tempat aslinya. Didalam kolam,
suhu air harusnya selalu dijaga pada kisarannya 28-31°C dan pH sedikit asam
mendekati tujuh. Pasang penutup dari kayu diatas kolam supaya sinar matahari
tidak menerpa permukaan kolam secara langsung.
Pertukaran air dapat diatur dengan sistem sirkulasi menggunakan pompa
air. Pakan diberikan secukupnya, sesuai dengan ukuran ikan dan jumlah arwana
yang dipelihara. Frekuensi pemberian makanan dua kali sehari , yani pada pagi
hari dan sore hari. Setiap arwana dewasa diberi empat ekor kadal kecil atau lima ekor kodok. Sementara itu, anakan
arwana dapat diberi ikan kecil secukupnya. Perhatikan jika musim hujan tiba. Permukan air kolam harus dijaga supaya tidak meluap
dan tumpah keluar kolam. Periksa saluran pembuangan air untuk memastikan apakah
masih berfungsi dengan normal atau tidak.
c. Penanganan Penyakit
Secara umum arwana yang bterkena
serangan penyakit dapat ditangani dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Pengaliran Air
Aliran air yang lancer dapat menghanyutkan sisa pakan dan kotoran ikan,
sehingga senyawa beracun hasil dekomposisi (pengairan) bahan-bahan tersebut
tidak akan terbentuk. Dengan cara ini, konsentrasi oksigen dan temperature di
dalam kolam juga dapat dipertahankan sehingga dapat menunjang kehidupan ikan.
Sementara itu, pada kolam yang airnya
tidak mengalir (stagnant), temperaturnya dapat meningkat dengan tajam (terutama
pada siang hari). Akibatnya, pertumbuhan organisme penyakit menjadi lebih
cepat.
Pada saat yang bersamaan,
konsentrasi oksigen juga ikut menurun, sehingga ikan akan bertambah stress
karena sulit bernafas. Penanganan penyakit lewat pengaliran air juga membuat
kondisi kolam menjadi bersih sehingga
perkembangan bakteri pathogen menjadi terhambat dan tidak betah hidup
didalamnya. Dengan demikian, gangguan penyakit pada ikan itu dapat dihindari,
dan kondisi ikan yang sakit tidak bertambah parah.
b) Pencucian kolam
Kematian arwana didalam kolam
penangkaran sering terjadi. Factor utamanya yang sering dituding sebagai
penyebabnya adalah masuknya senyawa beracun. Kedalam kolam, baik disengaja
maupun tidak, misalnya insektida, potassium (untuk mercun ikan di sungai), atau
limbah industri. Untuk mengatasi kematian ikan secara masal akibat keracunan,
sebaiknya penutup saluran air pindahkan segera ikan yang terkena racun ke dalam
kolam atau saluran air yang tidak terkena racun atau limbah sampah.
Lalu keringkan kolam selama kurang
lebih tujuh hari supaya daya racun dari senyawa tersebut melemah dan akhirnya
menghilnag. Jika kolam yang digunakan relatif kecil, pengaruh senyawa yang
berdaya lemah dpat diatasi langsung dengan pencucian. Caranya, segera aliri
kolam yang sudah tercemar dengan air yang masih baru, tidak tercemar. Dengan
demikian, ikan yang belum parah akan kembali segar dan dapat dipelihara
kembali. Sebaiknya, pada kolam yang relatif luas, pencucian ikan harus
dilakukan secara terpisah di kolam lain.
c) Peredaman
Peredaman ikan kedalam senyawa kimia tertentu biasanya dilakukan untuk
mengobati ikan yang terkena ekto-parasit atau serangan parasit. Tempat peredaman dilakukan di slam bak
khusus. Larutarn senyawa kimia yang
dibuat harus sesuai dengan jenis organism penyakit yang menyerangnya. Setelah
larutan dibuat, masukan ikan ke wadah tersebut dan biarkan beberapa saat.
Setelah peredaman selesai, pindahkan ikan ke dalam bak yang airnya bersih.
Jika ikan belum sembuh, lakukan peredaman ulang sampai ikan benra-benar
sembuh. Selama peredaman, ikan dapat
mengalami keracuanan. Ikan yang mengalami keracunan biasanya menunjukan tanda berupa gerakannya sakat lambat, kehilangan
keseimbangan, kesulitan bernafas, dan cenderung mengapung dipermukaan air. Jika
ikan menunjukan gerakan sepert itu maka segera pindahkan kedalam kolam atau
akuarium lain.
d) penyuntikan
penyuntika dilakukan untuk
mengobati arwana yang terserang parasit. Cara ini hanya dianjurkan untuk ikan
arwana dewsasa. Penyuntikan dilakukan dibagian punggung ikan yang sakit karena
selain resikonya lebih kecil. Jenis obat yang dipakai pada umumnya digunakan menyuntik arwana adalah Teramasin,
Kemasitin, Kholoramphenikol. Dosis obat digunakan tergantung berat ikan yang
akan di suntik. Jika memakai
Teramasin berbentuk tepung setiap kilogram berat badan ikan memerlukan dosis 25 mg.
Jika menggunakan Teramisin cair,
dosisnya sukup 1 cc. sementara itu, dosis Kemistin yang umum digunakan sebesar
20 mg per kg ikan Khaloramphenikol berkisar
9-3- mg per kg ikan. Semua obat suntik yang berbentuk tepung harus
dicairkan terlebih dahulu dengan air suling (aquabidest). Volume air suling
yang digunakan sebanyak 1 cc, tetapi untuk ukuran ikan yang lebih besar,
volumenya dapat ditingkatkan menjadi 2 cc.
Judul : Arwana si ikan Naga
Penulis : Emilia, S.P.
Diterbitkan pertama kali oleh : Penerbit PT AgroMedia
Pustaka
Sabtu, 11 Februari 2012
About CG
ada temenku dia anaknya ngeselin hampir semua anak dikelas memang gak suka sama dia , dia anaknya memang sombong trus arrogan pula ngeselin banget sih si CH tau diri coba dia tu harusnya kalo tau begitu . mana kalo makan rakus kalo minta pasti pingin yang pertama ngeselin banget sih itu anak
Langganan:
Postingan (Atom)