Minggu, 19 Februari 2012






with kak Ros 








                                                       Webcaman in my home 







webcam in school 




tugas bindo


Arwana  si  Ikan Naga

Memilih arwana aalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Karenanya, kita perlu persiapan yang  matang sebelum mulai memeliharanya. Tidak cukup hanya mengenal cirri-ciri arwana yang baik, perlu juga mengetahui jenis dan perawatan akuarium serta pemilihan pakan dan obat-obatan yang baik.
A.      Memilih Arwana yang Baik
               Para hobiis memiliki panduan yang harus diikuti dalam memilih arwana. Secara umum, cirri-ciri            arwana yang baik dapat dilihat dari gerakan, bentuk badan, kepala, ekor, dan sisik.
1.       Gerakan : Arwana yang sehat gerakannya lincah, selalu berenang menjelajahi seluruh ruang akuarium, dan gesit menyambar makanan yang diberikan. Sebaliknya, indicator ikan yang sakit adalah gerakannya malas, lambat, suka mematuk-matuk dinding akuarium, dan tidak bernafsu memangsa makanannya.
2.       Cirri fisik  : Arwana yang sehat dan berkualitas prima dapat dilihat dari bebarapa cirri fisik  sebagai berikut .
-          Bentuk badanya baik adalah punggung memanjang dan lurus, tidak bengkok, tidak bungkuk atau bepunuk, dan berkesan kekar. Tidak ada bagian tubuh yang cacat atau luka, warnanya cerah.
-          Arwana yang bagus bermulut lebar, letaknya diatas moncong. Rahang bawah lebih panjang dari pada rahang atas. Pada dagunya terdapat dua buah sungut yang panjang dan tidak putus. Pasalnya, sungut yang sudah putus tidak dapat tumbuh kembali sehingga menjadi cacat permanen.
-          Mata arwana yang baik adalah bulat dan besar. Tidak melotot atau menonjol ke aras dan ke bawah (juling). Dan yang terpenting adalah tidak buta. Insangnya normal, tutupnya keras dan rapat, dan tidak melengkung keluar.
-          Ekor dan sisik arwana yang baik adalah memiliki bentuk ekor lebar dan bulat seperti kipas. Bagian pinggirnya tidak sobek-sobek atau berserabut seperti memiliki bekas gigitan. Hindari juga memlih arwana yang ekornya memiliki bintik-bintik putih. Sisiknya hendaknya tersusun dengan rapi, tidak kasar ,tidak mengelupas atau luka. Plih yang permukaanya mengkilap dan tidak memproduksi lendir  yang tidak berlebihan.
B.      Cara memelihara arwana
           Arwana dapat dipelihara dalam akuarium atau dalam kolam. Pola pemeliharaanya ada dua, yakni secara  soliter (sendiri) dan dicampur dengan ikan lain yang sejenis atau dengan ikan lain yang berbeda jenis, misalnya ikan jambal. Pemeliharaan ikan arwana di dalam kolam umumnya dilakukan dalam skala budi daya atau penangkaran. Dengan sendirinya, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kondisi di dalam akuarium harus di sesuaikan oleh habitat asalnya, seperti jumlah pakan harus mencukupi, pakan harus diberi secara teratur, kualitas air juga harus dijaga, pencegahan serta pengobatan terhadap penyakit.
a.       Pemeliharaan di dalam akuarium
           Para hobiis senang memanjang arwana kesayangan didalam akuarium. Umunya, dalam satu akuarium haya diisi satu ikan arwana. Letak akuarium sebaiknya menempel atau  terletak dekat dengan dindingnya. Sebab, jika arwana melihat cicak di tembok akan berusaha menangkapnya. Bisanya si arwana ini akan melompat-lompat dan membentur-benturkan mulutnya ke kaca akuarium sehingga arwana akan gampang terluka.Ukuran akuarium harus disesuaikan dengan besarnya ukuran ikan. Supaya keelokan ikan lebih terlihat, pasang penerangan pada akuarium secukupnya.
          Pengontrolan suhu juga harus sering dilakukan setiap hari. Pasang  thermometer  pada ujung dinding akuarium. Gunakan heater dan thermostat untuk mengatur dan mengukur suhu air didalam akuarium agar stabil. Suhu air optimal berkisar antara 27°-30°C. suhu air dapat mengatur besarnya daya lampu pada akuarium. Sebaiknya lampu yang dipasang tidak terlalu terang karena akan menimbulkan kesulauan pada ikan dan suhu air akan meningkat. Kualitas air juga harus diperhatikan, minimal seminggu sekali menggunakan pH meter atau kertas lakmus.  
           Selain kualitas air, harus diperhatikan juga terhadak perlengkapan kebersihan akuarium. Makanan diberiksn secara teratur setiap harinya, minimal dua kali sehari. Jangan lupa untuk menutup kembali akuarium setelah memberikan makanan karena arwana mampu melompat keluar akuarium.
        
b.      Pemeliharaan di dalam kolam

           Pola pemeliharaan didalam kolam umunya diterapkan untuk kegiatan budi daya. Pasalnya, didalam kolam arwana dapat hidup lebih lama dan lebih nyaman sehingga bisa kawin, bertelur, dan menetaskan telurnya dengan tenang. Setidaknya memiliki kondisi lingkungan yang mirip dengan tempat aslinya. Didalam kolam, suhu air harusnya selalu dijaga pada kisarannya 28-31°C dan pH sedikit asam mendekati tujuh. Pasang penutup dari kayu diatas kolam supaya sinar matahari tidak menerpa permukaan kolam secara langsung.
            Pertukaran air dapat diatur dengan sistem sirkulasi menggunakan pompa air. Pakan diberikan secukupnya, sesuai dengan ukuran ikan dan jumlah arwana yang dipelihara. Frekuensi pemberian makanan dua kali sehari , yani pada pagi hari dan sore hari. Setiap arwana dewasa diberi empat ekor kadal kecil  atau lima ekor kodok. Sementara itu, anakan arwana dapat diberi ikan kecil secukupnya. Perhatikan jika musim hujan tiba. Permukan  air kolam harus dijaga supaya tidak meluap dan tumpah keluar kolam. Periksa saluran pembuangan air untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan normal atau tidak.
c.       Penanganan Penyakit
             Secara umum arwana  yang bterkena serangan penyakit dapat ditangani dengan cara-cara sebagai berikut.
a)      Pengaliran Air
            Aliran air yang lancer dapat menghanyutkan sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga senyawa beracun hasil dekomposisi (pengairan) bahan-bahan tersebut tidak akan terbentuk. Dengan cara ini, konsentrasi oksigen dan temperature di dalam kolam juga dapat dipertahankan sehingga dapat menunjang kehidupan ikan. Sementara itu, pada kolam  yang airnya tidak mengalir (stagnant), temperaturnya dapat meningkat dengan tajam (terutama pada siang hari). Akibatnya, pertumbuhan organisme penyakit menjadi lebih cepat.
              Pada saat yang bersamaan, konsentrasi oksigen juga ikut menurun, sehingga ikan akan bertambah stress karena sulit bernafas. Penanganan penyakit lewat pengaliran air juga membuat kondisi  kolam menjadi bersih sehingga perkembangan bakteri pathogen menjadi terhambat dan tidak betah hidup didalamnya. Dengan demikian, gangguan penyakit pada ikan itu dapat dihindari, dan kondisi ikan yang sakit tidak bertambah parah.  
b)      Pencucian kolam

              Kematian arwana didalam kolam penangkaran sering terjadi. Factor utamanya yang sering dituding sebagai penyebabnya adalah masuknya senyawa beracun. Kedalam kolam, baik disengaja maupun tidak, misalnya insektida, potassium (untuk mercun ikan di sungai), atau limbah industri. Untuk mengatasi kematian ikan secara masal akibat keracunan, sebaiknya penutup saluran air pindahkan segera ikan yang terkena racun ke dalam kolam atau saluran air yang tidak terkena racun atau limbah sampah.
              Lalu keringkan kolam selama kurang lebih tujuh hari supaya daya racun dari senyawa tersebut melemah dan akhirnya menghilnag. Jika kolam yang digunakan relatif kecil, pengaruh senyawa yang berdaya lemah dpat diatasi langsung dengan pencucian. Caranya, segera aliri kolam yang sudah tercemar dengan air yang masih baru, tidak tercemar. Dengan demikian, ikan yang belum parah akan kembali segar dan dapat dipelihara kembali. Sebaiknya, pada kolam yang relatif luas, pencucian ikan harus dilakukan secara terpisah di kolam lain.
      

c)       Peredaman

             Peredaman ikan kedalam senyawa kimia tertentu biasanya dilakukan untuk mengobati ikan yang terkena ekto-parasit atau serangan parasit.   Tempat peredaman dilakukan di slam bak khusus. Larutarn  senyawa kimia yang dibuat harus sesuai dengan jenis organism penyakit yang menyerangnya. Setelah larutan dibuat, masukan ikan ke wadah tersebut dan biarkan beberapa saat. Setelah peredaman selesai, pindahkan ikan ke dalam bak yang airnya bersih.
             Jika ikan belum sembuh, lakukan peredaman ulang sampai ikan benra-benar sembuh. Selama peredaman, ikan dapat  mengalami keracuanan. Ikan yang mengalami keracunan  biasanya menunjukan tanda berupa  gerakannya sakat lambat, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernafas, dan cenderung mengapung dipermukaan air. Jika ikan menunjukan gerakan sepert itu maka segera pindahkan kedalam kolam atau akuarium lain. 

d)      penyuntikan   

              penyuntika dilakukan untuk mengobati arwana yang terserang parasit. Cara ini hanya dianjurkan untuk ikan arwana dewsasa. Penyuntikan dilakukan dibagian punggung ikan yang sakit karena selain resikonya lebih kecil. Jenis obat yang dipakai pada umumnya  digunakan menyuntik arwana adalah Teramasin, Kemasitin, Kholoramphenikol. Dosis obat digunakan tergantung berat ikan yang akan di suntik.  Jika memakai Teramasin  berbentuk tepung  setiap kilogram berat badan  ikan memerlukan dosis 25 mg.
               Jika menggunakan Teramisin cair, dosisnya sukup 1 cc. sementara itu, dosis Kemistin yang umum digunakan sebesar 20 mg per kg ikan Khaloramphenikol berkisar  9-3- mg per kg ikan. Semua obat suntik yang berbentuk tepung harus dicairkan terlebih dahulu dengan air suling (aquabidest). Volume air suling  yang digunakan sebanyak 1 cc, tetapi untuk ukuran ikan yang lebih besar, volumenya dapat ditingkatkan menjadi 2 cc.


Judul                                              : Arwana si ikan Naga
Penulis                                            : Emilia, S.P.
Diterbitkan  pertama kali oleh          : Penerbit  PT  AgroMedia Pustaka
            

Sabtu, 11 Februari 2012

About CG

ada temenku dia anaknya ngeselin hampir semua anak dikelas memang gak suka sama dia , dia anaknya memang sombong trus arrogan pula ngeselin banget sih si CH tau diri coba dia tu harusnya kalo tau begitu . mana kalo makan rakus kalo minta pasti pingin yang pertama ngeselin banget sih itu anak